Hasyim Widhiarto dan Sita W. Dewi, The Jakarta Post, Jakarta | Pemilu Watch | Kamis, 03 Juli 2014, 09:33
Saat datang ke masakan favorit, calon presiden Prabowo Subianto dan Joko "Jokowi" Widodo berbagi kegemaran untuk makanan jalanan.
Meski sangat banyak menghabiskan masa mudanya di luar negeri, Prabowo tidak pernah kehilangan nafsu makan untuk makanan indonesia, terutama nasi goreng, yang banyak tersedia di warung jalanan.
"Pak Prabowo suka mengajak tamu dan stafnya berkunjung untuk makan bersama di rumah, dan Anda selalu bisa menemukan nasi goreng yang disajikan di meja makan untuk sarapan, makan siang dan makan malam," kata Dirgayuza "Yuza" Setiawan, salah satu dari dekat Prabowo. Pembantu dan Strategi
Prabowo, menurut Yuza, juga menyukai nasi lemak (nasi yang dikukus dengan santan kelapa), salah satu masakan Melayu yang paling populer, disajikan dengan bawang putih ekstra.
Setiap kali Prabowo mengunjungi Kuala Lumpur, Yuza mengatakan, dia akan makan di restoran favoritnya, Warung Paman Don, setidaknya satu kali.
"Sambil menikmati masakan restoran, Pak Prabowo suka mengenang hari-hari yang dihabiskannya di Malaysia bersama ayahnya," kata Yuza.
Pada tahun 1957, ayah Prabowo, Soemitro Djojohadikusumo, yang merupakan salah satu pendiri negara tersebut, melarikan diri dari negara tersebut bersama keluarganya setelah mendapat tentangan terhadap Sukarno, yang dianggap terlalu dekat dengan pemimpin partai komunis dan tidak tahu pentingnya pengembangan ekonomi lokal.
Oleh karena itu, Prabowo muda harus tinggal dan belajar di Malaysia, Swiss dan Inggris sebelum memutuskan untuk bergabung dengan Tentara Nasional Indonesia (tahun TNI) pada tahun 1970, dua tahun setelah mempertimbangkan untuk pulang dan melayani sebagai menteri kabinet di Pemerintahan Soeharto
Karena masih memiliki gaya hidup Indonesia yang berakar, Prabowo terlihat cukup nyaman saat teman lama Aburizal Bakrie, pengusaha dan ketua Partai Golkar, ditunggu untuk makan sate kambing selama sebuah kampanye baru-baru ini di Bandung, Jawa Barat.
"Lezat, tapi gak makan ini terlalu sering," kata Prabowo, menyindir daging kambing tinggi lemak.
Sementara Prabowo berkeras makan nasi goreng di meja makannya, Jokowi tidak memiliki makanan favorit tertentu. Dia, bagaimanapun, memiliki kecenderungan untuk makan di warung jalanan.
Selama blusukannya, kunjungannya secara teratur terlihat makan di warteg (sebuah akronim untuk warung tegal, sebuah warung yang hadir dari Tegal, sebuah kabupaten di Jawa Tengah).
Dia terlihat dua kali mengambil ketua PDI Perjuangan Megawati Soekarnoputri untuk makan di warteg awal tahun ini.
Megawati sering mencekik tubuh ramping Jokowi, meminta makan lebih banyak.
"Saya sebenarnya tidak suka makan banyak Saya juga tidak punya makanan kesukaan saya makan hampir semuanya," kata Jokowi.
Jokowi Warteg Prabowo Nasi Goreng
Saat datang ke masakan favorit, calon presiden Prabowo Subianto dan Joko "Jokowi" Widodo berbagi kegemaran untuk makanan jalanan.
Meski sangat banyak menghabiskan masa mudanya di luar negeri, Prabowo tidak pernah kehilangan nafsu makan untuk makanan indonesia, terutama nasi goreng, yang banyak tersedia di warung jalanan.
"Pak Prabowo suka mengajak tamu dan stafnya berkunjung untuk makan bersama di rumah, dan Anda selalu bisa menemukan nasi goreng yang disajikan di meja makan untuk sarapan, makan siang dan makan malam," kata Dirgayuza "Yuza" Setiawan, salah satu dari dekat Prabowo. Pembantu dan Strategi
Prabowo, menurut Yuza, juga menyukai nasi lemak (nasi yang dikukus dengan santan kelapa), salah satu masakan Melayu yang paling populer, disajikan dengan bawang putih ekstra.
Setiap kali Prabowo mengunjungi Kuala Lumpur, Yuza mengatakan, dia akan makan di restoran favoritnya, Warung Paman Don, setidaknya satu kali.
"Sambil menikmati masakan restoran, Pak Prabowo suka mengenang hari-hari yang dihabiskannya di Malaysia bersama ayahnya," kata Yuza.
Pada tahun 1957, ayah Prabowo, Soemitro Djojohadikusumo, yang merupakan salah satu pendiri negara tersebut, melarikan diri dari negara tersebut bersama keluarganya setelah mendapat tentangan terhadap Sukarno, yang dianggap terlalu dekat dengan pemimpin partai komunis dan tidak tahu pentingnya pengembangan ekonomi lokal.
Oleh karena itu, Prabowo muda harus tinggal dan belajar di Malaysia, Swiss dan Inggris sebelum memutuskan untuk bergabung dengan Tentara Nasional Indonesia (tahun TNI) pada tahun 1970, dua tahun setelah mempertimbangkan untuk pulang dan melayani sebagai menteri kabinet di Pemerintahan Soeharto
Karena masih memiliki gaya hidup Indonesia yang berakar, Prabowo terlihat cukup nyaman saat teman lama Aburizal Bakrie, pengusaha dan ketua Partai Golkar, ditunggu untuk makan sate kambing selama sebuah kampanye baru-baru ini di Bandung, Jawa Barat.
"Lezat, tapi gak makan ini terlalu sering," kata Prabowo, menyindir daging kambing tinggi lemak.
Sementara Prabowo berkeras makan nasi goreng di meja makannya, Jokowi tidak memiliki makanan favorit tertentu. Dia, bagaimanapun, memiliki kecenderungan untuk makan di warung jalanan.
Selama blusukannya, kunjungannya secara teratur terlihat makan di warteg (sebuah akronim untuk warung tegal, sebuah warung yang hadir dari Tegal, sebuah kabupaten di Jawa Tengah).
Dia terlihat dua kali mengambil ketua PDI Perjuangan Megawati Soekarnoputri untuk makan di warteg awal tahun ini.
Megawati sering mencekik tubuh ramping Jokowi, meminta makan lebih banyak.
"Saya sebenarnya tidak suka makan banyak Saya juga tidak punya makanan kesukaan saya makan hampir semuanya," kata Jokowi.
Jokowi Warteg Prabowo Nasi Goreng